Jumat, 10 Maret 2017

PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG

Image result for bah butong Image result for PABRIK bah butong                                  SEJARAH SINGKAT PT PERKEBUNAN IV KEBUN BAH BUTONG
Perkebunan Bah Butong dibuka dibuka pada tahun 1917 oleh Nederland Hand Maskapai (NV.NHM). Pabrik pertama didirikan pada tahun 1927 dan mulai beroperasi sejak tahun 1931.
Secara kelembagaan, tahun 1957 Pemerintah Indonesia melakukan pengambil alihan perusahaan yang dikelola bangsa asing, termasuk perusahaan NHM, melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 229/UM/57, tanggal 10 Agustus 1957 yang diperkuat dengan Undang-Undang Nasionalisasi Nomor. 86/1958.
Tahun 1961, PPN Baru dan Pusat Perkebunan Negara dilebur menjadi Badan Pimpinan Umum PPN Daerah Sumatera Utara I-IX melalui U.U. Nomor, 141 Tahun 1961 Sumut III dan Jo PP Nomor 141 Tahun 1961.
Tahun 1963 Perkebunan Teh Sumatera Utara dialihkan menjadi Perusahaan Aneka Tanaman IV (ANTAN-IV) melalui PP Nomor. 27 Tahun 1963.
Tahun 1968 terjadi perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunanan VIII (PNP VIII) melalui PP Nomor 141 Tahun 1968 Tanggal 13 April 1968.
Perubahan berikutnya mulai tahun 1974 menjadi Persero yaitu PT Perkebunan VIII (PTP VIII) melalui Akta Notaris GHS Lumban Tobing SH Nomor. 65 Tanggal ; 31 April 1974 yang diperkuat SK Menteri Pertanian Nomor. YA/5/5/23, Tanggal : 07 Januari 1975.
Semenjak tanggal 11 Maret 1996 terjadi restrukturisasi kembali, dimana Perkebunan Bah Butong masuk dalam lingkup PTP Nusantara IV melalui Akte Pendirian PTPN IV Nomor. 37 Tanggal 11 Maret 1996 yang mengatur pelebaran PTP VI, VII, dan VIII menjadi PT Perkebunan Nusantara IV (PERSERO).
Sejak tahun 1998 s/d 2000 dibangun pabrik baru yang lebih besar dan modern, diresmikan Tanggal 20 Januari 2001.
Lokasi Kebun Bah Butong berada di Kecamatan Sidamanik, 26 km dari Kota Pematang Siantar dan 155 km dari Kantor Pusat yang berada di Kota Medan.
Luas Areal HGU = 2.684.84 Ha dengan luas TM = 428,20 Ha dengan ketinggian = 890 mdpl. Jenis klon Tanaman teh terdiri dari Tanaman Klonal (Gambung Group).
Komposisi areal :
Luas areal TM                       :     428.20 Ha
Luas areal TBM-I                  :       66.06 Ha
Luas areal TBM-I K.Sawit    :       11.00 Ha
Luas areal TBM-II                 :      121.94 Ha
Luas areal TB-0                     :      125.04 Ha
Luas areal di berahkan          :      897.65 Ha
Rencana TU 2012                 :      143.70 Ha
Luas areal lain-lain               :      891.25 Ha
Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Karyawan Pimpinan
9
9
8
8
8
11
Karyawan Pelaksana
1.147
1.114
1.066
1.032
978
926
Jumlah
1.156
1.123
1.074
1.040
986
937
PENGOLAHAN TEH HITAM
Sistem pengolahan the hitam ada 2 macam yaitu : sistem ORTODOX dan system CTC. Perkebunan Bah Butong menholah the hitam dengan system kombinasi ORTODOX – Rotor Vane dengan kapasitas olah : 1.530 kg the kering per jam dan kapasitas tamping Daun Teh Basah ± 100 Ton. Tahapan pengolahan the hitam sbb :
I.Stasiun Penerimaan Daun The Basah
Pelayanan DTB dari afdeling dilakukan 3 9tiga) kali sehari. DTB diangkut ke ruang Pelayuan dan dimsukkan ke WT (withering Trough) dengan alat angkut MONORAIL, selanjutnya DTB dibeber/dikirap untuk dilayukan.
II.Stasiun Pelayuan
Pelayuan DTB bertujuan untuk menurunkan kandungan air, sehingga DTB menjadi layu fisik serta member kesempatan terjadinya perubahan senyawa-senyawa kimia. Untuk membantu proses pelayuan dialirkan udara panas dari Heat Exchanger dengan suhu 26-300C. Lama pelayuan antara 18 s/d 20 jam.
III. Stasiun Penggulungan
Penggulungan bertujuan untuk memeras/memulas cairan getah daun dan untuk membentuk pecahan daun menjadi menggulung. Skema penggulungan yang dipakai OTR-PCR-RV-RV. Pada proses ini dihasilkan Bubuk-I, II, III, IV dan Badag. Selama proses penggulungan, suhu dan kelembaban ruangan harus tetap terjaga antara 22-240C dan RH>95%. Untuk mengendalikan suhu dan RH digunakan alat pengabut air (Humidifier)
IV.Stasiun Fermentasi (Oksidasi Enzimatis)
Fermentasi / Oksidasi Enzimatis bertujuan untuk memberikan kesempatan terjadinya reaksi Oksidasi Enzymatis dalam bubuk the dan mengendalikannya sehingga terbentuk kualitas the hitam yang baik.
Negara tujuan Eksport Teh:
1. Negara-negara Timur Tengah : – Mesir, Irak, Iran, Syria.
2. Negara-negara Eropa               : – Jerman, Irlandia, Italia, Belanda, Prancis, Spayol, Inggris.
3. Negara-negara lain                  : – Amerika, Australia, New Zealand, Fiji, Taiwan, Singapura,
Malaysia, China, Pakistan.

Byson Independent Medan (BIM)

Satukan Hobi dan Kreativitas 
Memiliki hobi dan kreativitas tentunya sangat mengasyikan Cila disalurkan di komunitas dibanding hanya sendirian. Selain hobi dan kreativitas  komunitas bisa meningkat rasa kebersamaan dan kepeduakuan. Hal inilah yang ditunjukan sekelompok bikers Yamaha Byson di Kota Medan, yang membentuk komunitas bernama Byson Independent Medan (BIM).  
Komunitas ini resmi berdiri secara independent sejak 12 Desember 2012 lalu. ketika pertama kali berdirinya BIM dideklarasikan di Sibolangit, jumlah anggota yang tergabung di komunitas ini hanya 15 orang. Namun belum genap setahun, jumlahnya bertambah menjadi 62 anggota. Untuk melebarkan sayapnya di dunia otomotif, BIM pun kini bergabung di dalam Paguyupan atau forum komunikasi "Byson Independent Satu Indonesia" (Link:www.yamaha-motor.co.id).
"Bayak yang tertarik ke BIM karena kegiatan di BIM positif. Kita sering mengadakan bakti sosial dan hobi touring tersalurkan di sini. Itu membuat banyak orang-orang bertanya dan ingin bergabung," kata Erick Firman Sibarani, Ketua Byson Independent Medan (BIM), Rabu malam (4/12) di Sekretariat BIM, Lontong Poka Medan, Jalan Juanda Baru Gang Melayu.  
Saat menyambangi Sekretariat BIM, sejumlah bikers Byson sedang ngumpul. Sekretariat ini dibuat sebagai "base camp" atau pojok bikers BIM agar anggota dapat mengetahui titik kumpul setiap malam. Sementara pelataran parkir Kampus Harapan mereka gunakan sebagai tempat kopi darat (kodar) setiap Jumat malam.  

Pantauan malam itu, mereka sedang mempersiapkan perayaan ulang tahun (Anniversary) Pertama BIM yang akan diadakan di gedung Alpha Omega, Jalan Diponegoro pada 15 Desember mendatang. "Seluruh komunitas kita undang," sebut Erick.
Melihat keakraban, canda dan tertawa para bikers di komunitas ini, menghilangkan perbedaan latarbelakang usia, pendidikan, pekerjaan, etnis dan agama di antara mereka.     

"Di sini tidak ada perbedaan antara senior dan junior, baik pendiri dan yang baru bergabung, tidak membedakan usia, tapi tetap saling menghargai. Intinya, saling bersahaja dan menghargai. Itu hal yang utama sehingga kita tetap solid," tukasnya.    

Erick bercerita, ide awal mendirikan BIM terodorong dari keingan untuk mengikat tali persaudaraan antar sesama penggemar Byson di Kota Medan, menggalakan keselamatan berkendaraan (safety riding) dan menunjukan kepada masyarakat berprilaku positif dalam berkendaraan, dan belajar berorganisasi positif melalui sepeda motor byson. 

Untuk menunjukan berprilaku positif dalam berkendaraan, komunitas ini menerapkan aturan ke seluruh pengurus dan anggota wajib mengutamakan "safety riding" seperti helm, spion dua dan sepatu serta mematuhi rambu-rambu lalulintas. "BIM sendiri mempunyai barisan-barisan seperti komunitas lain di Medan, agar tidak mengganggu pengguna jalan," terangnya. 
Touring, Bansos dan Modifikasi 
Meski usia BIM belum genap setahun, namun kegiatan-kegiatan dilakukan komunitas ini tidak kalah seru dengan komunitas otomotif lainnya. Untuk kegiatan touring misalnya, setiap bulan para bikers di BIM melakukan touring penyuluhan safety riding, touring wisata dan touring persaudaraan dengan mengunjungi club byson di kota lain. 

Karena sering menggelar touring, nyaris seluruh wilayah di Pulau Sumatera  sudah dijelajahi. "Touring terjauh kita ke Jakarta pada 14 Juli 2013 lalu, dalam rangka touring persaudaraan. Ada empat anggota yang berangkat," tutur Erick. 

Sementara dua bulan sekali mereka menggelar kegiatan bakti sosial (bansos) ke Panti Asuhan. Kegiatan bansos terakhir mereka lakukan ke salah satu Pesantren di Jalan Tritura pada 28 Juli 2013 lalu. 

Tidak hanya rajin menggelar touring dan bansos, BIM juga aktif mengikuti event-event seperti modifikasi dan sosialisasi Satlantas. Untuk event-event modifikasi mereka mendapat dukungan dari Bengkel Modifikasi Graha Motor, Jalan Gatot Subroto, Medan. 

Nah, karena banyak menggelar kegiatan positif, wajar bila banyak para bikers byson di Kota Medan tertarik bergabung di BIM. Syarat yang dikenakanpun tidak membuat pusing kepala karena hanya mensyaratkan otomania menggunakan Yamaha Byson, kelengkapan berkendaraan seperti menggunakan spion dua, helm, sepatu dan safety riding.
"Bagi yang ingin bergabung lansung aja datang jumat malam saat kita kodpar," pngkas Erick. Tertarik untuk bergabung?  (Midian Simatupang)   
Byson Independent Medan
Penasehat I : Edi Rismanto
Penasehat II: Aziz Wong
Ketua    : Erick Firman Sibarani
Wakil Ketua : Yogig Parresia Wahyu
Sekjend    : Febri Muhamad Rozi
Bendahara   : Rano Khairi
Humas        : Arie Wicaksono
                     Sofyan
                     Fikri
Fb: Byson Independent Club Medan
Website: www.bysonindependentmedan.blogspot.com

  Image result for air terjun bah biak Image result for air terjun bah biak
Image result for air terjun bah biak Salam Petualang...
Ternyata di Tengah perkebunan teh Sidamanaik ini, terdapat sebuah Air Terjun yang sangat indah, Nama Air Terjun tesebut adalah Air Terjun Bah Biak. Inilah yang menjadi Plus dalam Touring Telapak Sumut 14 April 2013, sekaligus menjadi tujuan terakhir kami di hari ini.
Nah, biar enggak bingung baca cerita kali ini, silahkan baca dulu artikel yang berjudul Panorama Alam di Kebun Teh Sidamanik. 

Saat ini Kami masih berada di tengah-tengah kebun Teh, Lusi lah yang menjadi ranger hari ini untuk sampai ke air terjun tersebut. Dengan berboncengan dengan bang Muis, ia pun menunjukkan jalannya kepada Kami untuk bisa keluar dari tengah kebun teh menuju air terjun Biak tersebut. Ada sedikit hal yang membuat saya, bg Abay dan Pay berhenti. Ternyata Air minum di tas Pay bocor sehingga harus dipindahkan. Karena hal tersebut, kami ketinggalan oleh bg Muis dan Lusi. sehingga kami bingung untuk keluar dari kebun teh ini. Setelah berkeliling-keliling mencari jalan keluar, malah membuat kami semakin jauh dari kata Jalan keluar. Dan akhirnya Kami pun dinyatakan "Tersesat di Kebun Teh".

Beruntung kami menemukan seorang warga di tengah kebun Teh.  Kami pun bertanya untuk bisa keluar dari kebun teh, menuju jalan Besar. Alhamdulilah, kami pun bisa keluar dari kebun teh dan akhirnya bertemu kembali dengan Bang Muis dan Lusi. Tanpa berlama-lama lagi, Tepat pukul 17.45, kami bergerak menuju Air terjun yang berada di perkebunan Teh Unit Bah Butong, tidak sampai 15 menit kami sampai di tempat tujuan yaitu Air Terjun  Bah Biak.

Kami pun memarkirkan sepeda motor di sebuah warung yang emang khusus menjadi tempat parkir bagi pengunjung yang ingin melihat air terjun ini. setelah itu, kami pun harus turun melewati puluhan anak tangga agar bisa sampai ke bawah untuk menikmati keindahan Air terjun Biak tersebut.
Tibalah kami di depan air Terjun tersebut, Sangat dan begitu indah Air terjun ini, debit air yang mengalir dari atas cukup deras dan Jernih. Kami pun tidak menyia-nyiakan moment ini.begitu juga dengan Pay, yang langsung mengeluarkan kamera digital miliknya untuk berfoto bersama Tim Telapak Sumut.
Karena Hari semakin gelap, kami pun bergegas untuk pulang,tepat pukul 19.00, kami bergerak dari kebun teh Sidamanik menuju Medan.Dalam Perjalanan Pulang kami harus menghadapi hujan yang deras selama perjalanan.
Ini lah cerita akhir touring Telapak Sumut pada tanggal 14 April 2013. Sungguh Menarik dan Menyenangkan..:)
Nah buat Sobat yang ingin bergabung dengan Telapak Sumut dalam menjelajah serta mengexplore wisata alam Sumatera Utara, Silahkan Bergabung DISINI, dan tunggu perjalanan kami selanjutnya.